Irwan Saputro, di tim basket SMAN 1 BALIKPAPAN
BALIKPAPAN - Melatih pelajar SMA bermain basket
dianggap susah-susah gampang. Perlu kesabaran yang tinggi dan “jurus
jitu”, jika tak ingin makan hati oleh ulah anak remaja. Itulah yang
dirasakan Irwan, coach (pelatih, RED) tim basket putra SMAN 1
Balikpapan. Menjadi seorang pelatih basket dijalani Irwan sejak tahun
2005 lalu. Pria kelahiran Balikpapan 23 tahun lalu ini, sudah banyak
makan garam melatih pelajar SMA dan merasakan tingkah laku remaja.
“Wah, banyak suka dukanya. Mulai dari ada pemain yang patuh, bandel,
dan nggak disiplin, semua pernah saya rasakan,” kata Irwan, kemarin.
Menurutnya, selain kesabaran tinggi, salah satu “jurus jitu” yang
dilakukan pelatih basket pelajar SMA adalah bisa membaur dengan anak
didiknya. “Ini juga penting. Jangan sampai terlalu kaku antara pelatih
dengan anak didik. Tapi, yah tetap ada batasannya. Karena kalau terlalu
dekat, khawatir anak didik nggak serius berlatih,” tutur mahasiswa semester IV Stikom Balikpapan jurusan Teknologi Informatika ini.
Meski begitu, kata Irwan, hal itu tak terlalu menjadi sebuah masalah
bagi dirinya. Dia memaklumi bahwa di usia remaja adalah masa untuk
mencari jati diri.
Mengenai pengalaman Irwan di bidang basket, dilakoninya sejak duduk di
bangku SMP. Awalnya, Irwan adalah seorang pemain basket tim inti
sekolah dan pernah membela tim basket Balikpapan di Pekan Olah Raga
Provinsi (Porprov) sekitar tahun 2006. “Waktu berlaga di Porprov, kami
meraih peringkat ketiga,” kata Irwan.
Bak buah yang tak jauh jatuh dari pohonnya, waktu SMA, Irwan adalah
salah satu pemain inti tim basket putra SMAN 1 Balikpapan yang kini
mempersiapkan diri berlaga di Honda Deteksi Basketball League
(DBL)-Kaltim Post 2009 24 Juli-1 Agustus, di Samarinda, mendatang.
“Dulu jadi pemainnya, sekarang malah jadi pelatihnya,” kata Irwan,
seraya tertawa.
Irwan mengatakan bahwa ia sangat senang bisa melatih tim basket di
sekolah yang pernah dijalaninya untuk menuntut ilmu tersebut. “Saya
ingin sekali membalas budi pada sekolah. Saya ingin mengangkat dan
menjadikan tim basket yang ada di SMAN 1 Balikpapan adalah tim basket
yang berprestasi,” kata pengidola pemain club basket Orlando Magic,
Penny Hardaway.
~Ketidakpuasan adalah kunci KESUKSESAN~
BALIKPAPAN - Melatih pelajar SMA bermain basket
dianggap susah-susah gampang. Perlu kesabaran yang tinggi dan “jurus
jitu”, jika tak ingin makan hati oleh ulah anak remaja. Itulah yang
dirasakan Irwan, coach (pelatih, RED) tim basket putra SMAN 1
Balikpapan. Menjadi seorang pelatih basket dijalani Irwan sejak tahun
2005 lalu. Pria kelahiran Balikpapan 23 tahun lalu ini, sudah banyak
makan garam melatih pelajar SMA dan merasakan tingkah laku remaja.
“Wah, banyak suka dukanya. Mulai dari ada pemain yang patuh, bandel,
dan nggak disiplin, semua pernah saya rasakan,” kata Irwan, kemarin.
Menurutnya, selain kesabaran tinggi, salah satu “jurus jitu” yang
dilakukan pelatih basket pelajar SMA adalah bisa membaur dengan anak
didiknya. “Ini juga penting. Jangan sampai terlalu kaku antara pelatih
dengan anak didik. Tapi, yah tetap ada batasannya. Karena kalau terlalu
dekat, khawatir anak didik nggak serius berlatih,” tutur mahasiswa semester IV Stikom Balikpapan jurusan Teknologi Informatika ini.
Meski begitu, kata Irwan, hal itu tak terlalu menjadi sebuah masalah
bagi dirinya. Dia memaklumi bahwa di usia remaja adalah masa untuk
mencari jati diri.
Mengenai pengalaman Irwan di bidang basket, dilakoninya sejak duduk di
bangku SMP. Awalnya, Irwan adalah seorang pemain basket tim inti
sekolah dan pernah membela tim basket Balikpapan di Pekan Olah Raga
Provinsi (Porprov) sekitar tahun 2006. “Waktu berlaga di Porprov, kami
meraih peringkat ketiga,” kata Irwan.
Bak buah yang tak jauh jatuh dari pohonnya, waktu SMA, Irwan adalah
salah satu pemain inti tim basket putra SMAN 1 Balikpapan yang kini
mempersiapkan diri berlaga di Honda Deteksi Basketball League
(DBL)-Kaltim Post 2009 24 Juli-1 Agustus, di Samarinda, mendatang.
“Dulu jadi pemainnya, sekarang malah jadi pelatihnya,” kata Irwan,
seraya tertawa.
Irwan mengatakan bahwa ia sangat senang bisa melatih tim basket di
sekolah yang pernah dijalaninya untuk menuntut ilmu tersebut. “Saya
ingin sekali membalas budi pada sekolah. Saya ingin mengangkat dan
menjadikan tim basket yang ada di SMAN 1 Balikpapan adalah tim basket
yang berprestasi,” kata pengidola pemain club basket Orlando Magic,
Penny Hardaway.
~Ketidakpuasan adalah kunci KESUKSESAN~